Catatan Perjalanan Tim Sergap Pendakian Gunung Merapi 2008

Posted on

 

 

CATATAN PERJALANAN TIM SERGAP MERAPI 2008

 

 

 

 

HARI PERTAMA

Tim SERGAP MERAPI melakukan meeting point di rumah om gembel/gbelit. Tim Jakarta merapat ke rumah om gbelit dengan di jemput oleh om gbelit dan om tyas dari stasiun lempuyangan sekitar jam 9 pagi.dan sesampainya di rumah om gembel sudah menunggu Koko dari Trenggalek, dari Surabaya ada om erwinsyah dan tim dari daerah lain yang sudah menunggu dari pagi,dan juga om aal yang sudah datang ke Jogjakarta dari kemarin.serta tak lupa pula sesepuh gappala.com yaitu om jenggot.

sekitar satu jam tim saling bercengkrama karena ada diantara kami yang belum pernah bertatap secara langsung,biasanya hanya melalui emotion2 via chat YM, sehingga mulai keliatan sifat asli masing masing member.setelah lama bercengkrama dan menikmati cemilan cemilan yang disediakan om gbelit,namun gemuruh perut di perut ini kian memberikan sinyal bahwa sekarang te[pat waktunya untuk makan,sehingga beberapa dari tim rela berjalan kaki untuk menemukan santapan siang,akhirnya bertemulah dengan sebuah warung Gudeg khas jogja,

sepuasnyalah kita nikmati gudeg,setelah selesai melepas lapar kenmudian tim kembali ke rmah om gbelit.tak lama kemudian tim kedatangan mbak ranting yang sudah jauh jauh dari Surabaya menumpang pesawat.selain itu ada juga peserta tim sergap yang hari itu dating ke Jogjakarta bia pesawat yaitu istri om willy.

 

Jarum jam menunjukan pukul 2 siang,tim bersiap siap menyiapkan segala sesuatu untuk penyergapan,semua tampak sibuk dengan perlengkapan masing masing,sebagian dari kami ada yang baru membeli konsumsi pribadi hari itu juga di pasar swalayan dekat rumah om gembel.siang itu sunguh tak terbayangkan rumah om gembel penuh dengan hamper 30 orang peserta.semua orang memenuhi tiap sudut rumah om gembel tak terkecuali toilet,krn memang digunakan untuk mandi.

Ketika jarum jam menujukan hampir pukul 4 sore,semua tim di perintahkan untuk berkumpul di halaman depan rumah om gembel krn akan dilakukan brifing,hal ini dikarenakan sebelum ke basecamp selo,tim akan mampir terlebih dahulu di ketep pass.kemudian om gembel sibuk mendata para peserta tim sergap.saat itu tercatat 30 orang peserta tim sergap dan plus 1 orang yaitu mbak ade yang telah menunggu di selo.

Sebelum acara brifing saia sempat bediskusi selama 5 menit dengan om Jenggot mengenai teknis pendakian yang akan dilakukan malam nanti,hal ini dilakukan krn pendakian akan dilakukan malam hari sehingga resiko akan semakin besar.akhirnya teknis pendkaian dilakukan secara bersama-sama tidak dengan pembagian kelompok karena alasan kebersamaan

 

Acara brifing di mulai dengan sambutan dari saia sebagai koordinator tim sergap, kemudian dilanjutkan dengan penjelasan teknis acara oleh koordinator acara yaitu om gembel yang menjelaskan detil acara dar iwaktu ke waktu dan harus di patuhi oleh seluruh peserta demi kenyamanan peserta lain.setelah itu dilanjutkan dengan penyampaian teknis pendakian oleh om jenggot,yang dimana teknis pendakianya adalah barisan depan akan di isi oleh para wanita kemudian di susul oleh barisan para pria.sedangkan panitia di sebar,om gembel di depan sedangkan saia di tengah tengah para barisan pria.diantar peserta ada juga tim hero yang di tengah perjalanan akan melaju terlebih dahulu ke pasar bubrah untuk memasang tenda serta membuat air hangat.akhirnya terpilihlah 10 pesrta yang sukarela menjadi tim hero

Setelah setengah jam brifing kemudian dilanjutkan dengan acara penyetoran alias patungan untuk sewa bias dll,PIN tim sergap dibagikan tak lama sebelum tim berangkat menuju bis yang sudah menunggu.bus tampak penuh sesak oleh para pendaki pendaki penikmat gunung,belum lagi dengan bawaan mereka serta besarnya cariel2 mereka yang sebesar lemari.namun tak lama kemudian semua berhasil masuk ke bus dan sebagian berangkat ke selo dengan mobil om tyas.

Sebelum keluar kota jogja, tim mampir terlebih dahulu di warung soto daging lamongan,awalnya sebagian peserta cukup sangsi dengan rasa soto mengingat tempatnya yang tidak cukup besar,namun setelah merasakan soto daging yang di rekomendasikan om gembel ini,,banyak yang nambah euy.terutama kelezatan daging nan renyah serta kuah yang gurih.tak sadar kita sedang ingin mendaki bukan wisata kuliner.

VIDEO PENDAKIAN JADUL GUNUNG SEMERU JAMAN BELANDA

Sejam kemudian tim bersiap masuk ke bus kembali,di dalam perjalanan cuaca ada awalnya cukup bersahabat namun mendekati selo cuaca berubah menjadi hujan deras sekali,ada sedikit keraguan dalam benak tim,apakah mampu nih melihat matahari esok hari.entah mengapa mendekati ketep pas cuaca malah semakin membaik alias hujan turun berhenti, hanya kabut yang menyelimuti,membuat bulu kuduk merinding. Di tengah perjalanan bus yang di tumpangi seabreg pecinta gunung itu mengalami masalah pada saat menanjak jalanan yang cukup curam,akhirnya dicari solusi agar semua yang merasa laki laki turun.sehingga bus bisa menanjak tanpa kesulitan.

setengah jam kurang kemudian akhirnya tim sampai juga di base camp selo,suasana cukup bersahabat,langit cerah dengan di buktikan kami bisa melihat bintang dilangit serta gunung merbabu yang tampak perkasa menyambut tim sergap.kami pun kemudian berjalan kaki menuju rumah basecamp untuk istirahat sejenak minum teh hangat serta tidur-tiduran melepas lelah,tak lupa pula kamera pun turut serta beraksi.

Sejam kemudian tim pun bersiap siap untuk melakukan pendakian,yang diawali dengan formasi yang sudah di tetapkan pada saat brifing tadi sore.para wanita di depan serta barisan pria di belakang.10 menit kemudian tim beranjak daribase camp selo.

Pada awal pendakian cuaca cukup cerah sekali dan semua peserta tampak baik baik saja sampai ada salah satu peserta yaitu ranting mengalami kelelahan sehingga disarankan istirahat sejenak di temani om jenggot.pada saat berhenti ini sepertinya tim depan tetap melaju sehingga jarak tim belakang ( barisan pria) dengan tim depan ( barisan wanita) semakin melebar. Apalagi setelah ada anggota tim belakang yang terkena mag.sehingga terjadi kemacetan yang akhirnya tim belakang ikut terhenti karena rasa kebersamaan. Kemudian tim berjalan lagi menggapai jalur yang masih di dominasi tanah sekaligus pasir.tak berapa lama tim belakang juga terpecah pecah karena banyak juga yang kelelahan.saia pun ikut berhenti melepas lelah,terkadang sampai lumayan lama tim berhenti.saat itu kami sudah tak mengetahui lagi jejak tim depan sudah sampai mana.karena sudah tidak kelihatan sinar2 senter tim depan,namun sesekali kami bertemu om gbelit yang menunggui kami.pertama kali saia membalap peserta adalah saat rombongan mbak ade istirahat kemudian beliau mempersilahkan saia untuk duluan saja,akhirnya saia duluan mendahului mbak ade bersama teman teman yang lain. Rombongan kami pun bertemu rombongan om kris dan mbak citra,tampak saling bahu membahu menapaki setiap tanjakan tanjakan.sehingga tak lama kemudian hujan turun sehingga saia om tarzan dan om balak serta mbak citra berhenti untuk memakai rain coat.saat itu kami bertiga berjalan kembali meraih gundukan2 tanah yang terkadang sangat rapuh untuk di injak.setengah jam kemudian menjelang pos 1 saia merasa kaget karena yang tersisa hanya saia dan om tarzan kemudian kami berhenti sejenak di pos 1 sambil berteriak teriak “gappala” dengan harapan agar ada yang menyaut.dan ternyata memang ada sautan dari teman2 dengan berteriak gappala juga.saia dan om tarzan bahkan sempat tertidur sejenak .

 

di pos 1 itu kami sempat berpapasan dengan tim dari UMS ( universitas muhamadiyah surakarta) dan menanyakan berapa lama lagi sampai pasar bubrah.mereka menjawab sekitar 2 jam lagi.sewaktu akan beranjak untuk melanjutkan perjalanan kembali kami berdua bertemu dengan mas nardi.mas nardi ini yang menjadi pembuka jalur bagi kami karena beliau memang memiliki pengetahuan yang cukup di jalur merapi ini.sesekali kami bertiga berhenti sejenak untuk memanggil manggil teman di belakang dengan teriakan teriakan tim sergap atau gappala.dan kami mendengar sautan mereka.

Mendekati pos 2 om tarzan cukup kelelahan.beliau kemudian berhenti .dia bilang katanya mau tidur dulu.kami berdua pun melanjutkan perjalanan menuju pos 2,

misi kami mengapa kami ingin cepat ke pasar bubrah karena ingin menjadi tim hero dadakan,karena saia yakin yang sampai di pasar bubrah hanya segelintir orang,sehingga hati ini ingin membantu teman teman yang saat ini pasti membutuhkan bantuan tim hero,karena keadaan tim yang sudah terpecah pecah sangat tidak memungkinkan di bentuk tim hero saat itu.mas nardi selalu mengingatkan saia agar cepat sampai di bubrah karena kasihan teman2 yang pasti kedinginan dengan kondisi jumlah laki2 yang sedikit.

di perjalanan cuaca mulai tak bersahabat.kabut tebal mulai menyelimuti.kami terkadang berhenti sejenak untuk berteriak gapala dan tim sergap,sambil menahan dingin kami pun melanjutkan pendakian melewati jalur yang sudah banyak batuan2 keras dan besar.saking besarnya bebatuan sehingga matras pun sia jadikan walking pool.sesekali kami berhenti untuk sekedar berteriak tim sergap dan gapala

Sejam kemudian kami menemui tim dari UMS yang sepertinya kehilangan arah pendakian karena cuaca yang berkabut.akhirnya mereka bergabung bersama saia dan om nardi bersama sama mencari jalur menuju pasar bubrah.kami sempat tersesat beberapa kali karena suasan kabut makin tebal,sinar senter pun tak mampu menembus hamparan kabut.kami pun berjalan pelan di iringi desingan angin yang menusuk kaki.

 

Mendekati pasar bubrah kami berteriak gappala untuk sekedar mengetahui apakah ada orang di depan kami,teriakan itu langsung disambut dengan teriakan dari om gembel,kami yakin itu beliau karena terlihat dari warna headlamp beliau yang berwarna biru dan merah. Om gembel berteriak agar kami mempercepat langkah karena tim butuh bantuan. Kami pun mempercepat langkah kaki kami yang sudah mulai merasakan keram. Semeter demi semeter kami melangkah melewati bebatuan nan tajam.ditengah perjalanan kami bertemu dengan om arif dari cirebon.beliau menyuruh saia dan om nardi agar menyusul om gembel karena membutuhkan tenaga sebagai tim hero.

Lima belas menit kemudian kami berdua tiba di pasar bubrah,jarum jam menujukan pukul setengah empat.awalnya kami sempat kebingungan karena mencari camp teman teman.kami pun berteriak gappala dan tim sergap.akhirnya ada salah satu peserta yang menjawab.dan kami cukup kaget karena tenda pun tak ad satu pun yang berdiri.krn peserta yang sampai pada meringkuk di balik sleeping bag.akhirnya setelah melepas ransel kami ( saia,om ahmad dan 2 teman lain)pun bergegas menyalakan kompor untuk sekedar membuat air hangat.sehingga tim yang datang kemudian dapat langsung menikmati kopi hangat.sesaat kemudian kami membuat tenda karena om aal melapor bahwa mbak pilar mengalami kedinginan yang sangat. Tak berapa lama kemudian om tarzan datang beliau kemudian nimbrung bersama kami menyantap indomie panas bersama sambil bercerita tentang perjalanan tadi

 

 

Detik Detik Gunung Merapi Meletus Tahun 1930-an

 

 

 

HARI KEDUA

Tak terasa hari pun semakin pagi,matahari tampak masih malu malu menampakan diri.sebagian tim masih tidur di belai oleh angin yang dingin,sebagian tim lagi bergegas untuk menuju bukit untuk mengabadikan sunrise di pasar bubrah.

 

 

sejam kemudian sebagian tim yang terdiri dari om gembel dan teman2 melaju menuju puncak.lima belas menit kemudian saia dan teman2 lain menyusul untuk mengemban amanah mengibarkan bendera tim sergap.selama setengah jam lamanya kami menaiki batu batu kecil yang mudah rapuh namun mendekati puncak garuda batu tersebut semakin kuat untuk di injak oleh kaki.

 

Kami pun bertemu di puncak garuda,dan menanyakan teman yang lain,ternyata om gembel dan teman yang lain pun tidak mengetahui keberadaan mereka.kami hanya bisa menduga duga mereka terperangkap kabut.pagi itu jam menujukan pukul sembilan pagi.kam iharus bergegas menuju basecamp pasar bubrah karena menurut jadwal yang sudah di tetapkan jam sepuluh tim harus sudah meninggalkan pasar bubrah tanpa terkecuali!

Setelah puas berfoto foto dan menaiki puncak garuda serta tak lupa pula mengibarkan bendera tim sergap ,kami pun menuruni kembali bebatuan yang kami naiki tadi.pada saat menuruni batuan puncak kami sempat bertemu beberapa pendaki yang letih mendaki,kami pun dengan semangat menyemangati mereka.

Setelah selesai menuruni puncak.kami pun bergegas menikmati sarapan masing-masing.tim yang baru saja dari puncak tampak lahap menyantap sarapan.di saat menikmati sarapan saia dan om gembel sempat terlibat pembicaraan mengenai tim yang belum sampai di pasar bubrah,akhirnya kita sepakat untuk bergegas menemui mereka di perjalanan. sebagian tim yang tidak menaiki puncak merasa ingin untuk menaiki pucnak garuda.namun saat itu puncak di selimuti oleh kabut tebal dan angin yang cukup dingin.sehingga tidak memungkinkan untuk menuju puncak apalagi menurut jadwal acara ,tim seharusnya sudah mulai kembali ke selo.

Sehabis sarapan kemudian kami bersiap siap untuk kembali ke selo,namun saati itu pula tim kedatangan tim sergap yang tercecer di perjalanan. Mereka adalah om jenggot dkk.mereka menceritakan cerita mengapa mereka belum sampai ke pasar bubrah dalam waktu yang bersamaan,ternyata ada beberapa peserta tim sergap yang didera cedera sehingga mengharuskan mereka menemani karena memang kebetulan berpapasan atau berada disana.peserta yang cedera adalah mbak citra yang di temani om balak berada di sekitar pos 1.sedangkan peserta yang cedera lain adalah mbak ranting yang berada di sekitar pos 2

Kemudian kami berfoto bersama untuk mengabadikan kebersamaan di pasar bubrah serta tak lupa pula bendera tim sergap dan bendera gappala menyertai kami.pada saat ingin bergegas pergi,kami cukup kaget karena om jenggot dkk ternyata tidak ikut bersama kami,namun mereka ingin menuju puncak yang sedang diselimuti kabut.padahal menurut jadwal seharusnya tim sergap harus sudah beranjak dari pasar bubrah.akhirnya om jenggot dkk pun melaju menuju puncak.dan sebagian tim kembali menuju selo.

Catatan Perjalanan ini adalah sebagian Catatan perjalanan secara umum yang pernah diposting di Forum Gappala.com yang ditulis oleh Andi Rahadi sebagai Creator Acara Sergap Merapi. Dan dibawah ini postingan versi saya :

 

 

==========================================================================

DAN DISINI CERITA SAYA DIMULAI,

Akhirnya balas dendam saya karena gak ikut ke puncak oleh Tim Pertama karena ketika di pasar bubrah saya ketiduran

maka saya putuskan ikut rombongan kedua untuk ikut ke puncak saat itu juga.

==========================================================================

 

Setelah pertemuan Tim pertama yang baru turun dari puncak merapi dan ketemu dengan Tim Kedua yang barusan Datang di pasar Bubrah, akhirnya saya yang sudah gelagapan  karena tidak ikut ke puncak maka mau tidak mau wajib hukumnya harus ke puncak dengan Tim kedua yang terdiri dari Kang jenggot, dziel, toge, wikan dll.. perjalanan ini saya sematkan di beberapa gambar di bawah ini. entahlah beberapa photo saya ketika di puncak kenapa tidak ada dan tidak muncul di memory yang pernah saya copy paste. semoga ada yang berkenan siapa ya dulu yang pernah save photo saya di puncak merapi.

Photo di atas mendekati Puncak merapi yang berbatu, terus terang diantara batu batu tersebut ada lubang lubang kecil yang mengeluarkan asap secara terus menerus. saya pribadi merasa seolah berjalan di atas batu yang didalamnya ada Bom waktu yang siap meledak dengan melihat Kondisi Gunung merapi di Lokasi yang sama saat ini.

Kondisi Puncak merapi yang masih luas dengan Puncak garuda yang gagah di ujung sana, sekarang sudah tidak ada lagi tempat selebar ini hancur sudah karena letusan beberapa tahun yang lalu.

Dan dibawah ini mungkin sementara koleksi Photo saya ketika di Puncak merapi tepat di pinggir kawah mati

Rekaman Video Asli ketika Pendakian Tim Sergap Merapi 2008 bisa dicek di Youtube dibawah ini. sebuah kenangan dimana Puncak Merapi tempo dulu sangat luar biasa dengan Puncak yang masih luas banget. sangat berbeda seperti sekarang, hanya untuk berdiri pun kita harus berpegangan.

 

Saya lupa jam berapa turun dari merapi saat itu, yang jelas sudah siang banget.  tidak banyak momen yang bisa diabadikan saat itu karena tenaga sudah sangat terkuras dan cuaca sepertinya kurang bersahabat. dibawah ini dalah posisi perjalanan turun [ saya menggunakan tas dan baju kuning ]

 

namun ketika kami turun dari pasar bubrah di sebuah batu besar kami dihadang oleh Badai besar dan hujan yang sangat deras. seluruh tim pun berlindung dengan membuka tenda darurat.

Dan mau tidak mau dengan badan yang sebagian sudah basah kuyup karena beberapa tidak muat di tenda, kami sepakat berjalan bersama menuruni lereng merapi secara bersama sama. sebuah ujian ketika dalam perjalanan kami ada yang sakit sehingga irama langkah kaki sangat pelan sekali. malam hari akhirnya kami pun tiba di Pos Selo, dan secara sadar atau tidak yang saya tuju adalah segelas teh panas untuk menghangatkan badan.

 

Photo di atas adalah ketika photo bersama sebagian dari ” TIM KEDUA” saat pagi hari di Pos Selo sebelum kepulangan kami ke kota Yogyakarta setelah sebelumnya mampir ke Gardu pandang Merapi di Ketep Pass.

 

 

Alhamdullilah semua Pulang dengan selamat, Terima kasih kepada Allah SWT yang sudah memberikan kita semua keselamatan dan kelancaran serta Kawan kawan Khususnya Creator acara Bang Andi rahadi, mas Wikan Tyas Sanjaya, Om Heru Gembel,  dan Tim Sergap Merapi 2008

 

 

Kalo berkenan bisa tonton Video saya bersama mbah Maridjan bersama istri tepat 1 bulan sebelum Wedhus gembel menghancurkan kediaman Mbah Maridjan di Bawah ini..

 

 

 

 

.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *